JAKARTA - PLN menetapkan harga token listrik untuk periode 22 hingga 28 Desember 2025.
Setiap golongan pelanggan memiliki harga berbeda sesuai daya listrik yang digunakan. Penyesuaian ini bertujuan agar pelanggan memperoleh pasokan listrik sesuai kebutuhan dan anggaran.
Harga token listrik prabayar bervariasi tergantung daya terpasang di rumah atau usaha. PLN menyesuaikan harga dengan memperhitungkan biaya operasional dan subsidi yang berlaku. Hal ini membantu pelanggan merencanakan pengeluaran listrik selama minggu berjalan.
Pelanggan dapat mengetahui jumlah kWh yang diperoleh dengan nominal tertentu menggunakan rumus perhitungan resmi PLN. Rumus ini memperhitungkan harga per kWh sesuai golongan daya. Dengan demikian, pelanggan dapat memastikan token listrik yang dibeli cukup untuk periode penggunaan.
Golongan Pelanggan dan Perhitungan kWh
Token listrik prabayar dibedakan menurut golongan pelanggan PLN. Golongan ini mencakup rumah tangga dengan daya rendah, menengah, hingga besar, serta pelanggan bisnis dan industri kecil. Masing-masing golongan memiliki harga per kWh yang berbeda, sehingga jumlah kWh yang didapatkan berbeda.
Misalnya, pelanggan rumah tangga daya 1.300 VA akan memperoleh jumlah kWh berbeda dibandingkan pelanggan daya 2.200 VA untuk token senilai Rp100.000. PLN menyediakan rumus untuk menghitung jumlah kWh agar pelanggan dapat membeli token sesuai kebutuhan. Rumus ini mempermudah pelanggan mengetahui berapa lama listrik dapat digunakan setelah pengisian token.
Selain itu, pelanggan bisnis dan industri kecil juga harus menyesuaikan pembelian token dengan kebutuhan operasional. Token listrik prabayar membantu memantau penggunaan energi secara real time. Dengan perhitungan yang tepat, pelanggan dapat menghindari kelebihan pengeluaran atau pemadaman listrik karena habis token.
Harga Token Rp100 Ribu dan Perolehan kWh
Untuk token senilai Rp100.000, jumlah kWh yang diterima pelanggan berbeda-beda. Rumah tangga daya 450 VA akan mendapatkan lebih sedikit kWh dibanding rumah tangga daya 1.300 VA. Hal ini dikarenakan tarif per kWh lebih tinggi untuk golongan daya rendah.
Pelanggan rumah tangga daya 1.300 VA umumnya memperoleh kWh lebih banyak dari token seharga Rp100.000. Daya 2.200 VA dan golongan bisnis memperoleh jumlah kWh berbeda sesuai harga per kWh yang berlaku. Rumus perhitungan ini memastikan semua pelanggan memperoleh token yang proporsional.
Dengan perhitungan yang tepat, pelanggan dapat merencanakan penggunaan listrik harian. Token listrik yang cukup membantu menjaga kenyamanan rumah dan kelancaran operasional usaha. Hal ini juga meminimalkan risiko pemadaman mendadak akibat kehabisan token.
Rumus Perhitungan Token Listrik
PLN menyediakan rumus resmi untuk mengetahui jumlah kWh dari nominal token yang dibeli. Rumus ini memperhitungkan harga per kWh sesuai golongan daya. Pelanggan cukup memasukkan nominal token dan daya listrik untuk mengetahui jumlah kWh yang diterima.
Rumus ini berlaku untuk semua golongan pelanggan prabayar PLN. Dengan mengetahui rumusnya, pelanggan dapat menyesuaikan pembelian token sesuai kebutuhan rumah tangga atau usaha. Hal ini membantu menghindari pemborosan dan memastikan listrik cukup hingga pengisian berikutnya.
Selain itu, pelanggan dapat memantau penggunaan listrik secara berkala untuk mengatur pembelian token berikutnya. Perhitungan yang akurat membuat pengeluaran listrik lebih efisien. Penggunaan token yang tepat juga mendukung kelancaran aktivitas rumah tangga dan bisnis.
Tips Mengoptimalkan Penggunaan Token Listrik
Pelanggan disarankan membeli token sesuai perkiraan pemakaian listrik. Hal ini mencegah kehabisan listrik di tengah periode penggunaan. Perencanaan pembelian token menjadi penting terutama saat libur panjang atau akhir tahun.
Pengguna dapat memanfaatkan fitur monitor pemakaian listrik yang tersedia di meter prabayar. Dengan cara ini, pelanggan dapat menyesuaikan konsumsi listrik agar token bertahan lebih lama. Pengaturan konsumsi listrik yang efisien membantu menekan biaya bulanan tanpa mengurangi kenyamanan.
Selain itu, penting bagi pelanggan mencatat jumlah token yang tersedia sebelum membeli token berikutnya. Hal ini membantu memastikan tidak terjadi pemborosan akibat pembelian berlebihan. Dengan strategi ini, penggunaan token listrik menjadi lebih hemat dan efisien bagi rumah tangga maupun usaha.
