IHSG Tertekan Koreksi, Peluang Pasar Saham Masih Terbuka Selektif

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:23:29 WIB
IHSG Tertekan Koreksi, Peluang Pasar Saham Masih Terbuka Selektif

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan menunjukkan tekanan pada perdagangan terakhir. 

Indeks tercatat melemah signifikan setelah sebelumnya bergerak stabil. Kondisi ini membuat pelaku pasar mulai bersikap lebih berhati-hati.

IHSG tercatat turun 0,71 persen atau melemah 61 poin. Penurunan tersebut membawa indeks ke level 8.584. Tekanan jual yang muncul memicu kekhawatiran lanjutan koreksi.

Meski demikian, peluang tetap terbuka dengan strategi selektif. Investor masih mencermati level teknikal penting. Pergerakan jangka pendek menjadi fokus utama pasar.

Struktur Teknikal IHSG dalam Fase Koreksi

Secara teknikal, IHSG saat ini berada dalam fase tertentu dari pergerakan gelombang. Posisi indeks berada pada bagian wave [iv] dari wave 5. Kondisi ini membuat indeks rawan mengalami koreksi lanjutan.

IHSG diperkirakan berpotensi menguji area 8.464 hingga 8.560. Area ini sekaligus menjadi zona penutupan celah pergerakan harga. Tekanan koreksi dinilai masih wajar dalam struktur tren.

Dalam skenario terburuk, koreksi bisa berlangsung lebih dalam. IHSG disebut telah menyelesaikan wave (1). Potensi penurunan ke area 8.000-an tetap perlu diantisipasi.

Level Support dan Resistance Menjadi Perhatian

Support IHSG berada pada kisaran 8.553 hingga 8.493. Area ini menjadi penahan utama jika tekanan jual berlanjut. Pelaku pasar memantau area ini sebagai batas risiko.

Sementara itu, area resistance berada di rentang 8.714 hingga 8.821. Level ini menjadi tantangan jika IHSG mencoba kembali menguat. Pergerakan indeks di sekitar area ini akan menentukan arah selanjutnya.

Kombinasi level support dan resistance menjadi panduan teknikal utama. Investor jangka pendek cenderung memanfaatkan rentang ini. Strategi disiplin menjadi kunci menghadapi volatilitas.

Rekomendasi Saham MBMA dan MDKA

Saham MBMA tercatat menguat 3,70 persen ke level 560. Penguatan tersebut disertai peningkatan volume pembelian. Posisi saham ini berada di awal wave (b) dari wave [b].

Strategi yang disarankan untuk MBMA adalah buy on weakness. Area beli berada pada kisaran 540 hingga 560. Target harga ditetapkan di rentang 610 hingga 640 dengan stoploss di bawah 525.

Sementara itu, saham MDKA terkoreksi 1,33 persen ke level 2.230. Tekanan jual masih terlihat dan pergerakan belum mampu menembus MA20. Selama berada di atas 2.160, saham ini diperkirakan berada di awal wave [i] dari wave C.

Rekomendasi Saham SMBR dan TINS

Saham SMBR mengalami koreksi sebesar 0,70 persen ke level 284. Tekanan jual turut menyertai pergerakan saham ini. Posisi saham dinilai berada di awal wave [b] dari wave 2.

Strategi yang direkomendasikan untuk SMBR adalah speculative buy. Area beli berada di kisaran 282 hingga 284. Target harga dipatok pada rentang 296 hingga 304 dengan stoploss di bawah 280.

Saham TINS terkoreksi 2,67 persen ke level 3.280. Tekanan jual muncul namun koreksi masih tertahan oleh MA20. Saham ini berada pada bagian wave [b] dari wave 4.

Strategi Investor Menghadapi Pasar Berfluktuasi

Dalam kondisi pasar yang rawan koreksi, strategi selektif menjadi penting. Investor disarankan fokus pada saham dengan sinyal teknikal jelas. Disiplin terhadap target dan stoploss harus diterapkan.

Volatilitas pasar membuka peluang bagi strategi buy on weakness. Pendekatan ini membantu mengelola risiko lebih terukur. Saham yang direkomendasikan dipilih berdasarkan struktur gelombang.

Meski IHSG menghadapi tekanan, peluang tetap tersedia. Pasar saham bergerak dinamis mengikuti sentimen dan teknikal. Investor yang cermat masih dapat memanfaatkan kondisi ini.

Terkini